Text
Hafalan Surat Delisa
ADZAN shubuh dari meunasah terdengar syahdu. Bersahut-
an satu sama lain. Menggentarkan langit-langit Lhok Nga yang
masih gelap. Tapi jangan salah, gelap-gelap begini kehidupan
sudah dimulai. Remaja tanggung sambil menguap menahan
kantuk mengambil wudhu. Anak lelaki bergegas menjamah
sarung dan kopiah. Anak gadis menjumput lipatan mukena
putih dari atas meja. Bapak-bapak membuka pintu rumah
menuju meunasah. Ibu-ibu membimbing anak kecilnya
bangun shalat berjamaah.
"Ashsholaatu khoirum minan naumn!"
Delisa menggeliat. Geli. Cut Aisyah nakal menusulk
hidungnya dengan bulu ayam penunjuk batas tadarus.
"Bangun! Bangun pemalas!" Aisyah bertambah jahil demi
melihat wajah polos Delisa. Menarik-narik baju tidur Delisa
yang kebesaran. Yang ditarik malah memukul lemah tangan
Aisyah. Kembali bergelung melanjutkan tidur; tidak peduli.
"UM-MI.... DELISA NGGAK MAU BANGUN!" Aisyah
berteriak kencang-kencang. Mengalahkan suara adzan dari
meunasah. Cut Zahra saudara kembarnya hanya menyeringai
Tidak tersedia versi lain